Sampai benar-benar lelah
Mencintaimu adalah perihal menerima resiko. Apa pun itu. Aku
paham betul bagaimana hati bekerja. Cinta akan selalu tumbuh seiring waktu.
Bisa menjadi baik, bisa juga berbalik dari apa yang pertama terasa. Begitulah
sewajarnya. Dan, aku hanya ingin
mencintaimu dengan wajar. Tidak ada yang ingin ku lakukan berlebihan, karena
memang yang berlebihan tidak baik.
Aku ingin merindukanmu sewajarnya, member perhatian
sekadarnya. Namu, satu hal yang selalu
aku lakukan adalah menjaga hatimu seutuhnya. Aku tidak pernah berniat berpaling
darimu. Aku tidak pernah berniat mengalihkan hatiku pada senyuman yang lain.
Meski, sebagai manusia sewajarnya merasa senang melihat yang indah. Namun, aku
tahu, aku memiliki keindahan yang sudah terlalu indah untukku. Seutuhnya kamu.
Maaf jika perhatian yang kuberikan sekadarnya membuatmu
merasa tidak cukup. Aku tahu saat kau mulia jatuh hati kepada yang lain. Aku
tahu saat kau mulai mencari perhatian pada cinta yang lain. Semua yang kau
lalukan selalu aku perhatikan, meski tidak semuanya aku katakana padamu, apa
saja yang kau lakukan dengan duniamu, aku selalu tahu. Maaf, jika aku tidak
marah saat aku tahu kau mulai bermnain hati dengan yang lain. Maaf, jika aku
memaksamu berbicara tentang dia. Aku sudah tahu segalanya. Dan, memilih pura-pura tidak tahu apa-apa.
Dan suatu hari kau akan tahu, aku manusia yang masih siap
menunggumu pulang dari rasa sakit yang kau dapatkan. Aku masih siap menyediakan
bahuku, hanya untuk membuatmu kembali pulih. Meski, mungkin saja kau akan
melakukan kesalahan yang sama. Tidak mengapa, karena aku hanya ingin
mencintaimu sewajarnya, meski kadang aku merasa lukanya tidak wajar untuk
kurasakan. Ya, setidaknya sampai aku benar-benar lelah.