Laman

Kamis, 26 Maret 2015

Sampai benar-benar lelah



Sampai benar-benar lelah

        Mencintaimu adalah perihal menerima resiko. Apa pun itu. Aku paham betul bagaimana hati bekerja. Cinta akan selalu tumbuh seiring waktu. Bisa menjadi baik, bisa juga berbalik dari apa yang pertama terasa. Begitulah sewajarnya. Dan,  aku hanya ingin mencintaimu dengan wajar. Tidak ada yang ingin ku lakukan berlebihan, karena memang yang berlebihan tidak baik.

        Aku ingin merindukanmu sewajarnya, member perhatian sekadarnya. Namu,  satu hal yang selalu aku lakukan adalah menjaga hatimu seutuhnya. Aku tidak pernah berniat berpaling darimu. Aku tidak pernah berniat mengalihkan hatiku pada senyuman yang lain. Meski, sebagai manusia sewajarnya merasa senang melihat yang indah. Namun, aku tahu, aku memiliki keindahan yang sudah terlalu indah untukku. Seutuhnya kamu.

        Maaf jika perhatian yang kuberikan sekadarnya membuatmu merasa tidak cukup. Aku tahu saat kau mulia jatuh hati kepada yang lain. Aku tahu saat kau mulai mencari perhatian pada cinta yang lain. Semua yang kau lalukan selalu aku perhatikan, meski tidak semuanya aku katakana padamu, apa saja yang kau lakukan dengan duniamu, aku selalu tahu. Maaf, jika aku tidak marah saat aku tahu kau mulai bermnain hati dengan yang lain. Maaf, jika aku memaksamu berbicara tentang dia. Aku sudah tahu segalanya. Dan,  memilih pura-pura tidak tahu apa-apa.

        Dan suatu hari kau akan tahu, aku manusia yang masih siap menunggumu pulang dari rasa sakit yang kau dapatkan. Aku masih siap menyediakan bahuku, hanya untuk membuatmu kembali pulih. Meski, mungkin saja kau akan melakukan kesalahan yang sama. Tidak mengapa, karena aku hanya ingin mencintaimu sewajarnya, meski kadang aku merasa lukanya tidak wajar untuk kurasakan. Ya, setidaknya sampai aku benar-benar lelah.

Sabtu, 21 Maret 2015

Tak Sempat Tersampaikan



Untuk kamu yang aku cintai.
       

          Bagiku mencintai kamu adalah hal bodoh yang pernah aku lakukan. Kamu wanita satu-satunya yang aku kagumi diantara jutaan bahkan, milyaran di bumi ini. Kamu itu cantik, pintar, dan semua kesempurnaan ada di diri kamu. Aku tidak tahu lagi harus bilang apa. Sejak pertama melihatmu, aku selalu membayangkan wajahmu dan senyumanmu waktu itu. Pengin sekali rasanya berkenalan denganmu. Ya, Cuma sekedar “Hai” saja aku pun tak berani mengeluarkan sapaan itu. Lalu, “apa yang harus aku lakukan?”
        
         Kata-kata itu terus terlintas di dalam otak ku. Walaupun dalam hati sudah bertekad, tapi kenapa mulut ini tidak mau mengeluarkan suara satu kata pun. Bingung, gundah gulana aku saat itu. Kenapa Cuma kamu seorang yang membuat aku tidak karuan begini? Apakah aku terlalu mengagumimu? Atau apakah aku ini terlalu naïf? Dan ataukah aku ini seorang pengecut?
         
        Kamu itu maya, kamu tidak nyata. Kamu hanya angan aku sesaat. Tapi setelah aku mencoba untuk tidak mengingat semua tentangmu, kamu selalu ada di dalam pikiran ku. Oh tuhan, apakah ini yang di namakan cinta? Kalau iya ini nama nya cinta, maka tolong beri hambamu ini petunjuk.
        
         Lalu, aku memutuskan untuk diam-diam mencintaimu. Ya, walau kedengaran nya pahit. Tapi, inilah cara ku mencintaimu, mengagumimu, dan memperhatikanmu dari jauh. Yang pastinya kamu tidak akan tahu kalau aku mencintaimu dengan cara ini. Apakah cara yang aku lakukan ini benar? Apa aku sanggup? Jelas, aku hanya manusia biasa. Sedangkan kamu wanita cantik yang pastinya banyak laki-laki yang suka dan cinta kepada mu. Dan mulai berlomba untuk mendapatkan cintamu. Tapi aku ini beda dari laki-laki tersebut. Aku ini tulus mencintaimu. Memang, aku ini bukan laki-laki mapan dan rupawan. Wahai anak hawa, ini lah caraku mencintaimu, mengagumimu, dan menunggumu. Dalam diam. Melihat senyummu dari kejauhan. Apakah kamu sadar kalau aku sedang mencintaimu dalam diam? Tentu kamu tidak akan tahu. Yang jelas aku ingin selalu berdua denganmu. Memelukmu dalam kerinduan, menghapus air mata mu dalam kesedihan. Menjagamu dari godaan. Dan satu hal lagi aku tidak akan pernah menyakitimu. wahai wanita yang kucintai, semoga perjuangan ku mencintaimu dalam diam ini tidak akan berlangsung lama. Suatu saat aku pasti akan menyatakan cintaku kepadamu.

Just for you