HANYA SEBATAS
MENGAGUMI
Tak pernah terlewatkan pena ini menggoreskan kata indah bagiku tentangmu. “CINTA” ya, itulah kata yang masih
asing bagiku. Aku tahu, cinta adalah sebuah rasa kasih sayang, bukan sebuah
rasa permainan. Dan di dalamnya perlu sebuah kedewasaan. Aku mengenalmu waktu
kita masih sekolah saat SMA. Pertama aku mengenal sosok kamu, yang aku tangkap
dari sinyalku adalah decak “kekaguman”. Aku pandang kau sebagai orang yang
berbudi pekerti luhur, santun dalam perilaku dan lisan. Dan, entah datangnya
dari mana, rasa ini semakin tumbuh subur di hatiku.
Aku tau kita berbeda, kau tak akan pernah punya rasa yang sama denganku. Aku
adalah Laki-Laki biasa, dengan penampilan sederhana, dengan paras yang tidak
rupawan. Aku tidak pernah berfikir, kelebihan apa yang ada pada diriku,
sehingga aku hanya bisa “MENGAGUMI dan MENGAGUMI”.
Dapat melihatmu adalah kenikmatan tersendiri, dapat berbincang walau satu
kata denganmu adalah suatu karunia yang terindah. Dan seperti yang terjadi pada
waktu itu, kau tersenyum dan mengangguk kepadaku adalah bagaikan suatu mukjizat
bagiku.
Tapi, kadang kekecewaan dalam hatiku itu timbul, ketika kau pada waktu itu
menulis sesuatu melalui “Sosmed(Sosial Media)” bahwa kau belum bisa bangkit
dari masa lalumu dengan Laki-Laki pujaanmu.
“Apakah tidak ada orang yang lebih baik darinya di dunia ini??”
Dan terakhir ini aku begitu kecewa ketika kau jarang “Berkomunikasi” lagi
denganku. Kau bertanya lewat “Sms/Bbm” tanpa menyebut namaku, kau tak pernah
respon pembicaraanku di “Sosmed(Sosial Media)”. Akan tetapi, dengan yang
lainnya kau begitu akrab.
Wahai anak Hawa, inilah caraku Mencintaimu, Mencintaimu dengan penuh
kekecewaan, aku tak dapat berkata apa apa untuk membela diriku, karena aku
mencintaimu dalam diam. Biarlah “Sang Pencipta Hidup” yang mengatur dan waktu
yang akan menjawab ini semua. Amin.
By: Seha Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar