Laman

Jumat, 04 Juli 2014

HANYA SEBATAS MENGAGUMI



HANYA SEBATAS MENGAGUMI


Tak pernah terlewatkan pena ini menggoreskan kata indah bagiku tentangmu. “CINTA” ya, itulah kata yang masih asing bagiku. Aku tahu, cinta adalah sebuah rasa kasih sayang, bukan sebuah rasa permainan. Dan di dalamnya perlu sebuah kedewasaan. Aku mengenalmu waktu kita masih sekolah saat SMA. Pertama aku mengenal sosok kamu, yang aku tangkap dari sinyalku adalah decak “kekaguman”. Aku pandang kau sebagai orang yang berbudi pekerti luhur, santun dalam perilaku dan lisan. Dan, entah datangnya dari mana, rasa ini semakin tumbuh subur di hatiku.
Aku tau kita berbeda, kau tak akan pernah punya rasa yang sama denganku. Aku adalah Laki-Laki biasa, dengan penampilan sederhana, dengan paras yang tidak rupawan. Aku tidak pernah berfikir, kelebihan apa yang ada pada diriku, sehingga aku hanya bisa “MENGAGUMI dan MENGAGUMI”.
Dapat melihatmu adalah kenikmatan tersendiri, dapat berbincang walau satu kata denganmu adalah suatu karunia yang terindah. Dan seperti yang terjadi pada waktu itu, kau tersenyum dan mengangguk kepadaku adalah bagaikan suatu mukjizat bagiku.
Tapi, kadang kekecewaan dalam hatiku itu timbul, ketika kau pada waktu itu menulis sesuatu melalui “Sosmed(Sosial Media)” bahwa kau belum bisa bangkit dari masa lalumu dengan Laki-Laki pujaanmu. “Apakah tidak ada orang yang lebih baik darinya di dunia ini??”
Dan terakhir ini aku begitu kecewa ketika kau jarang “Berkomunikasi” lagi denganku. Kau bertanya lewat “Sms/Bbm” tanpa menyebut namaku, kau tak pernah respon pembicaraanku di “Sosmed(Sosial Media)”. Akan tetapi, dengan yang lainnya kau begitu akrab.
Wahai anak Hawa, inilah caraku Mencintaimu, Mencintaimu dengan penuh kekecewaan, aku tak dapat berkata apa apa untuk membela diriku, karena aku mencintaimu dalam diam. Biarlah “Sang Pencipta Hidup” yang mengatur dan waktu yang akan menjawab ini semua. Amin.

  By: Seha Kurniawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar